Friday, September 26, 2008

Selamat Hari Raya Idul Fitri




Lihat Kartu Ucapan Lainnya
(KapanLagi.com)

Sunday, June 15, 2008

Surat Al-Fatihah lambang hubungan Abadi Manusia


Tafsir Ringkas Al-Fatihah

Yang d maksud dengan Tafsir yakni : sebuah makna yang dilahirkan dari lafadz yang di terjemahkan.Tafsir adalah keterangan tentang Kata-kata dan alimat dalam Al-Qur`an serta kandungan maknanya.Imam As-Suyuti dalam bukunya menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan tafsir adalah penjeasan atau pengungkapan.Sedangkan menurut Abu Thalib ats-Tsa`laby, adalah penjelsan dari status lafadz : Apakah ia hakikat atau kiasan.

Bismillahirrahmaanirrahiim (Dengan menyebut Nama Allah yang maha pemurah lagi maha Penyayang ), Maksudnya : Allah adalah Dzat yang Maha Suci, yang berhak di sembah dengan sebenar2nya.Yang tiadk memutuhkan makhlk-Nya, tetapi Makhluk membutuhkannya.
Allah SW. memiliki sifat Ar-Rahman (MAha pemurah). Memberi peringatan bahwa Allah Swt. Memberi Karunia-Nya kepada makhluk-Nya. Sedangkan Sifat Ar-Rakhim (Maha Penyayang) memberi pengertian bahwa Allah Sw. senantiasa melimpahkan Rahmat-Nya kepada makhluknya.
Alhamdulillahirobbil`alamiin. Artinya, Segala puji bagi Allah, Tuhan Semesta Alam..Alhamdu Artinya Segala Puji Lillahi hanya bagi Allah. Kalimat ini adalah pujian bagi Allah . Hal ini bisa dianalogkan dengan yang kita lakukan ketika memuji seseorang yang memiliki Pribadi yang luhur dan perilaku yang baik dan dilakukan karena kemauan sendiri. Maka begitu pula jika seorang hamba memuji Allah SWT. Mereka menyanjung-Nya karena perbuatan-Nya yang baik serta mngucapkan segala puja dan puji bagi Allah Swt. Karena Allah Swt sumber dari segala kebaikan yang (mutlak) dan patut di Puji.
Rabbal `alamin (Tuhan yang menguasai Alam) yang memiliki maksud : Allah Swt. Harus ditaati karena Dia memiliki, mendidik dan memelihara. `Alamin(Semesta Alam) adalah semua yang diciptakan oleh-Nya, seperti : Manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, serta benda-benda yang berada di Alam ini.
Arrahmaanirrohiim (Maha Pemurah Lagi Maha Penyayang)
Maaliki Yaumiddiin(Yang menguasai Hari Pembalasan)
Ayat berikutnya Iyyaaka na`budu wa iyyaaka nasta`iin(hanya kepada Engkau-lah kami menyembah dan hanya kepada Engkau-lah kami memohon). Maksud dari ayat ini adalah kami tidak akan menyembah seorangpun selain daripada Engkau Allah Swt sebab kemuliaan dan kebesaran yang demikian tidak layak dtujukan kepada apa saja dan siapa saja, kecuali kepada yang memberikan nikmat yang tidak terhitung, Yaitu Allah Swt.
Lafazh Na`budu Diambil dari kata Abaadat, yang berarti (Patuh dan tunduk karena kebesaran Allah Swt). Sedangkan Lafazh nasta`iin diambila dari dari kata Isti`aanah yang berarti (mengharap bantuan untuk menyelesakan suatu pekerjaan / perkara yang tidak sanggup dikerjakan dengan tenaga sendiri)
Ayat selanjutanya adalah Ihdinasshiraatal mustaqiim yang berarti (Tunjukilah kepada kami jalan yang lurus). Sedangkan Kata Ihdina Diambil dari kata Hidayat, Artinya(Memberi petunjuk pada jalan yang benar)
Hidayah terbagi menjadi tiga, yaitu Hidayah yang bersifat tabi`iyah (Tabiat),hidayah yang bersifat Aqliyah dan hidayah agama. Hidayah yang bersifat Tabi`iyah adalah : hewan atau bayi yang bari di lahirkan. Hewan tahu bagaimana untuk mencari makanannya serta menghindar dari kebinasaan. Begitu juga dengan bayi yang baru saja lahir,ia langsung tahu untuk menyusu pada Ibunya.
Hidayah `Aqliyah adalah hidayah akal. Dengan akal, manusia dapat membedakan mana yang baik dan mana yang keji. Dengan hidayah,kita bisa membenahi kesalahan panca Indra. Yang terakhir adalah Hidayah Agama. Tidak selamanya hidayah akal itu sesuai dengan Haq(Kebenaran). Banyak manusia yang menyia-nyiakan pancaindra dan akalnya untuk sesuatu yang mendewakan nafsunya. Oleh sebab itu, manusia perlu mendapatkan pendidikan agama yang akan mengendalikan akal dan pancaindranya pada jalan yang diridloi Allah Swt.
Shiraatalladziina an`amta `alaihim ghairil maghdzubi `alaihim waladdhalliin Adalaha ayat yang terakhir Surat Al-Fatihah. Ayat ini adalah permohonan hidayah kita kepada-Nya, agar kita diberi jalan yang lurus, yang apabila kita menempuhinya, niscaya kita akan dapat kemuliaan-Nya, yakni kebahagiaan dunia dan akhirat.
Allah Berfirman :
Walahadainaahum shiraatam mustaqiima. Yang artinya : Dan sesungguhnya kami tunjuki mereka itu jalan yang lurus. (QS. An-Nisaa` : 68)

Template by: Munir
Website: 99computercity